Minggu, 25 Desember 2016

Akal dan hati abad pada pertengahan



Akal dan hati abad pada pertengahan

*      Plotinus (204-270)
Teori penciptaanya yang berupa emanasi itu berpengaruh juga pada filsafat islam, ia juga mengemukakan pemikiran tentang etika, yang kelihatannya masih relevan dipertimbangkan pada jaman sekarang. Dalam berbagai hal ia memang berstandar pada doktrin-doktrin plato. Sistem metafisika plotinus ditandai oleh konsep transendens, menurut pendapatnya didalam pikiran terdapat realitas: the one, the mind, the soul.
The one (yang esa) adalah tuhan. The nous dapat disebut juga sebagai the mind adalah gambaran tentang yang esa dan didalamnya mengandung idea-idea plato. The soul adalah realitas ketiga, sebagai arsitek semua fenomenayang ada di alam ini, soul itu mengandung satu jiwa dunia dan banyak dunia kecil
Tentang ilmu, idea keilmuan pada plotus tidak begitu maju; ia menganggap sains lebih rendah dari pada metafisika dan metafisika lebih rendah daripada keimanan. Tujuan filsafat plotinus ialah tercapainya kebersatuan dengan tuhan.
*      Augustinus (354-430)
Ia telah meletakan dasar-dasar bagi pemikiran abad pertengahan mengadaptasikan platonisme tentang filsafat kristen. Ia telah memberikan formulasi yang sistematis tentang filsafat kristen, suatu filsafat yang dominan pada katholik dan protestan. Perubahan keyakinan pada dirinya menghasilkan perubahan yang menyeluruh dalam pandangan intelektualnya. Alih-alih akal dan pemikian kritis diambilnya keimanan, alih-alih manusia dan kemampuannya diambilnya kedaulatan tuhan. Intelektualisme tidak penting dalam sistemnya; yang penting ialah cinta kepada tuhan.
Ajaran Augustinus dapat dikatakan berpusat pada dua pool: tuhan dan manusia. Augustinus menolak teori kemungkinan, menurutnya  filsafat terbentang pada pengetahuan tentang diri sendiri
*      Anselmus (1033-1109)
Dialah yang mengeluarkan pernyataan credon ut intelligam yang dapat dianggap merupakan ciri utama filsafat abad pertengahan. Sekalipun pada umumnya filosof abad pertengahan berpendapat seperti itu mengenai hubungan akal dan iman, ia yang diketahui mengeluarkan pernyataan itu. Dalam filsafatnya kelihatan iman merupakan tema sentral pemikirannya. Iman kepada kristus adalah yang paling penting sebelum yang lain. Ia mendahulukan iman dari pada akal.
Mengenai sifat tuhan, ia menyebutkan tuhan bersifat esa, kekal, baik, dan sempurna. Tuhan tidak berada di dalam ruang dan waktu, tetapi segala sesuatu berada di dalam tuhan. Teori pengetahuannya menyatakan bahwa pengetahuan dimulai dari penginderaan, lalu terbentuklah pengetahuan akilah, terakhir adalah menangkap kebesaran tuhan melalui jalur mistik kebaikan tertinggi bagi manusia ialah perenungan tentang kebesaran tuhan. Selanjutnya ia mengatakan bahwa kita selalu dalam kurungan selama kita masih terikat pada keinginan-keinginan jasmani.  Kata-kata paling pentingnya adalah ungkapan, credo ut intelegent.
*      Thoman Aquinas (1225-1274)
Hanya ada kekuatan yang menggerakan gemuruhnya dunia; agama dan filsafat. Melalui gurunya Albertus Magnus, ia belajar tentang alam dan tentang filsafatnya lebih epiris daripada pandangan orang-orang yang diikutinya, ia menganggap penjelasan naturalis lebih tinggi dari pada atau setingkat dengan penjelasan metafisika. Dalam hal kosmologi ia masih menganut hipotesis geosentris.
Pandangannya tentang pengetahuan dipengaruhi oleh keyakinan bahwa tuhan adalah awal dan akhir segala kebijakan. Pandangan Aquinas mengenai semesta alam ini dibagi menjadi lima kelas: realitas anorganis, realitas animal, realitas manusai, realitas malaikat dan realitas tuhan (mayer: 452)
Pemikiran Aquinas dalam teologi dalam Argumen pertama bahwa sifat alam yang selalu bergerak. Di alam ini segala sesuatu bergerak. Dari sinilah dibuktikan tuhan ada. Argumen kedua disebut sebab yang mencukupi. Argumen ketiga ialah argumen yang kemungkinan dan keharusan. Argumen keempat memperhatikan tingkatan yang terdapat pada alam ini. Argumen kelima  berdasarkan peraturan alam.
Menurutnya tuhan tidak tersusun dari esensi dan akidensi karena tuhan tidak dapat berubah. Pendapat akuinas tentang kosmologi yang terpentingnya adalah pandangannya tentang matter dan form. Aquinas tentang jiwa amat sederhana. Jiwa dan raga mempunyai hubungan yang pasti; raga menghadirkan matter dan jiwa menghadirkan form, yaitu prinsip-prinsip hidup yang aktual.
Teori pengetahuannya dibimbing oleh pandangannya bahwa pikir (reason) dan iman tidak bertentangan. Teori Aquinas. Nilai atika yang tertinggi ialah kebaikan tertinggi. Kebaikan tertinggi tidak mungkin dapat dicapai dalam kehidupan sekarang. Kita harus menunggu hari kelak tatkala kita memperoleh pandangan sempurna tentang tuhan. Ia menekankan pada superioritas kebaikan agama.
Teori politiknya mewakili pemikiran politik abad ke 13 yang menekankan moral sebagai suatu idea pemerintahan. Menurutnya keadaan negara tidak dapat dipisahkan dari sifat sosial manusia, karena manusia tidak dilengkapi pertahanan diri sepeti mana perlengkapan binatang, maka manusia memerlukan kebersamaan dengan manusia lain dalam mencapai tujuan-tujuannya.
Tentang gereja ia menyatakan bahwa manusia tidak akan selamat tanpa perantara gereja. Sakramen-sakramen gereja itu perlu, sakramen mempunyai dua tujuan; pertama menyempurnakan manusia dalam penyembahan kepada tuhan. Kedua menjaga manusia dari dosa.



Sumber Buku : Prof. Dr. Ahmad Tafsir. (2013). Filsafat Umum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hlm. 66.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar