Minggu, 25 Desember 2016

Akal dan hati pada zaman yunani kuno



Akal dan hati pada zaman yunani kuno
*      Thales (624-546 SM)
Digelari sebagai bapak filsafat karena dialah yang pertama kali berfilsafat. Dalam berfilsafat, jawaban yang dibuatnya amat sederhana dan pertanyaannya jauh lebih berbobot. Masih adakah orang yang beranggapan bahwa bertanya itu tidak penting?. Pertanyaan yang dijawab oleh Thales  dijawab dengann menggunakan akal bukan menggunakan agama atau atau kepercayaan lainnya. Dari sinilah akal mulai digunakan, lepas dari keyakinan.
*      Anaximander
Ia mencoba menjelaskan bahwa substansipertama itu bersifat kekal dan ada dengan sendirinya (mayer, 1950:19). Dia mengatakan itu udara. Udara merupakan sumber segala kehidupan, demikian alasananya. Ia telah memperlihatkan bahwa di dalam filsafat dapat terdapat lebih dari satu kebenaran tentang satu persoalan
*      Heraclitus (544-484 SM)
Menyatakan, “Engkau tidak dapat terjun ke sungai yang sama dua kali karena air sungai itu selalu mengalir.” (warner, 1961:26). Menurutnya alam semesta ini selalu dalam keadaan berubah; sesuatu yang dingin berubah menjadi panas, yang panas berubah menjadi dingin.
*      Parmanides
Dia adalah salah seorang tokohrelativisme yang penting, kalau bukan yang terpenting. Dia lahir pada kira-kira 450 SM dikatakan sebgai logikawan pertama dalam sejarah filsafat, bahkan dapat dikatan filsof pertama dalam pengertian modern. Sistemnya didasarkan pada deduksi logis. Bentuk eksterm pernyataan itu ialah bahwa ukuran kebenaran itu adalah manusia.
*      Zeno
Lahir pada tahun 490 SM. Ia mulai memperlihatkan konsekuensi rumus tersebut. Ia dapat merelatifkan kebenaran yang telah mapan.
Sebagian para filsof menentang orang-orang sofis karena mereka mau menerima uang ajaran mereka. kebanyakan sofil datang dari kelas rendah di dalam masyarakat, maka dari itu mereka membutuhkan uang.
*      Protagoras
Ia menyatakan bahwa manusia adalah ukuran kebenaran (mayer, 1950:84). Pernyataan ini merupakan tulang punggung humanisme. Pertanyaan yang muncul ialah apakah yang dumaksukannya manusia inidividu ataukah manusia pada umumnya. Memang ada dua hal yang menimbulkan konsekuensi yang sungguh berbeda akan tetapi, tidak ada jawaban yang pasti yang mana yang dimaksud olehnya. Yang jelas ialah ia menyatakan bahwa kebenaran itu bersifat pribadi (private).
*      Gorgias
Ia datang ke atena pada tahun 427 SM dari leontini. Ada tiga proporsisi yang diajukan olehnya. 1) tidak ada yang ada, 2) bila sesuatu itu ada, ia tidak akan dapat diketahui, 30 sekalipun realitas itu dapat kita ketahui, ia tidak akan dapat kita kita beritahukan kepada orang lain.
*      Socrates
Ajaran bahwa semua kebenraran itu relatif telah menggoyahkan teori-teori sains yang mapan, mengguncangkan keyakinan agama. Ini menyebabkan kebingungan dan kekacauan dalam kehidupan. Inilah sebabnya mengapa socrates harus bangkit, ia meyakini orang athena bahwa tidak semua kebenaran itu relatif;ada kebenaran umum yang dapat dipegang oleh semua orang.
*      Plato
Ia adalah seorang murid dan teman socrates, memperkuat pendapat guru itu. Menurut Plato, kebenaran umumu itu bukan dibuat dengan cara dialog yangg induktif seperti socrates; pengertian umum itu sudah tersedia di “sana” di alam idea.. utuk menjelaskan hakikat idea tersebut ia mengarang mitospenunggu gua yang sangat terkenal itu, yang dimuatnya dalam dialog politeia.
*      Aristoteles
Ia adalah murid dan juga teman serta guru plato, adalah orang yang mendapat pendidikan yang baik sebelum menjadi filsofkeluarganya dalah orang-orang yang tertarik dengan ilmu kedokteran. Sifat saintifik ini besar pengaruhnya pada aristoteles, ia tertarik pada fakta yang spesifik dan juga yang umum (universal). Ia biasanya memulai dari gejala partikular meunju kongklusi, ia sangat tertarik dengan pengetahuan kealaman dalam filsafatnya, dan karena itu ia mementingkan observasi. Aristoteles menyatakan bahwa manusia dapat mencapai kebenarannya.


Sumber Buku : Prof. Dr. Ahmad Tafsir. (2013). Filsafat Umum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hlm. 47.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar