Metode-metode
Filsafat
Bagaimana Seorang Filosof Bekerja?
Para
ahli pikir (filosof) dalam melaksanakan pekerjaanya tidak berbeda dengan cara
bekerjanya sebuah pabrik. Bekerjanya seorang ahli pikir (filosof) adalah
berpikir, yaitu mengadakan kegiatan kefilsafatan, sedangkan bekerjanya sebuah
pabrik menghasilkan proses produksi.
Kegiatan
berpikir atau kegiatan kefilsafatan sesungguhnya berupa “perenungan”.
Perenungan tersebut untuk menyusun suatu bagan yang konsepsional, tidak boleh
memuat pernyatan-pernyataan yang sifatnya kontradiktif, hubungan bagian yang
satu dengan yang lainnya harus logis, dan harus mampu memberi penjelasan
tentang pandangan dunia. Dengan kata lain, kegiatan kefilsafatan berarti
bagaimana seorang ahli pikir memulai bekerja – proses bekerjanya – sampai pada
suatu kesimpulan. Sebagai perangkat berpikir adalah analisis atau sintesis.
Dalam menganalisis dan mensintesis para ahli pikir menggunakan alat pikiran
berupa logika, deduksi, analogi, dan komparasi.
Analisis
Pengertian
analisis dalam kegiatan filsafat adalah rincian istilah-istilah atau
pernyataan-pernyataan dalam bagian-bagiannya sehingga kita dapat melakukan
pemeriksaan atas makna yang terkandung. Sebagai contoh adalah perkataan “nyata”
di bawah ini.
-
Apakah sebuah
meja itu sesuatu yang nyata?
-
Pakah impian itu
sesuatu yang nyata?
Maksud analisis adalah melakukan pemeriksaan secara
konsepsional terhadap makna dan istilah yang kita pergunakan dalam pernyataan
yang kita buat. Dengan analisis, kita akan memperoleh makna yang baru, dan
menguji istilah-istilah dengan berbagai contoh.
Sintesis
Sintesis
adalah upaya mencari kesatuan di dalam keragaman. Maksudnya, mengumpulkan suatu
pengetahuan yang dapat diperoleh. Karena dalam menyusun system pemikiran
seorang ahli pikir (filosof) mendasarkan pemikirannya pada sejumlah besar bahan
yang dicari. Lebih banyak keterangan yang diperoleh, hasilnya akan lebih baik
dan lebih akurat.
Logika
adalah ilmu pengetahuan tentang penyimpulan yang lurus serta menguraikan
tentang aturan-aturan/ cara-cara untuk mencapai kesimpulan dari premis-premis.
(Logika) induksi membicarakan penarikan kesimpulan bukan dari pernyataan yang
umum, melainkan dari pernyataan yang khusus. Kesimpulannya bersifat
probabilitas berdasarkan atas pernyataan yang telah diajukan. (Logika) deduksi
membicarakan cara untuk mencapai suatu kesimpulan dengan terlebih dahulu
mengajukan pernyataan mengenai semua/ sejumlah di antara suatu kelompok barang
tertentu.
Analogi
dn komparasi merupakan upaya untuk mencapai suatu kseimpulan dengan menggantikan
dengan apa yang kita coba untuk membuktikannya dengan sesuatu yang berupa
dengan hal tersebut. Menyimpulkan kembali apa yang mengawali penalaran kita.
Dalam bidang filsafat terdapat beberapa metode. Metode berasal dari kata meta-hodos, artinya menuju, melalui
cara, jalan. Metode sering diartikan sebagai jalan berpikir dalam bidang
keilmuan. Metode dalam bidang filsafat adalah sebagai berikut.
a.
Metode Kritis,
yaitu dengan menganalisis istilah dan pendapat, dengan mengajukan pertanyaan
secara terus menerus sampai hakikat yang ditanyakan.
b.
Metode Intuitif,
yaitu dengan melakukan introspeksi intuitif, dengan memakai symbol-simbol.
c.
Metode analisis
abstraksi, yaitu dengan jalan memisah-misahkan atau menganalisis di dalam
angan-angan ( di dalam pikiran) hingga sampai pada hakikat (ditemukan jawaban).
Sumber
: Asmoro Achmadi. (2009). Filsafat Umum.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Hlm. 20.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar