Analisis Film Kartun Bee Movie
Barry adalah seekor lebah yang baru
saja selesai kuliah di universitas lebah terbaik serta dengan wisudawan lainnya
membuat suana diacara wisudawan itupun menjadi meriah, disaat selesai acara
maka Barry dan kawan-kawannya pun langsung dipersiapkan untuk bekerja di Honey
Industri perusahaan penghasil madu terbesar yang ada di sarang lebah tempat
Barry tinggal. Kemudian Barry dan kawan-kawan wisudawan lainnya berkeliling
mengunjungi Honey Industri untuk mendapatkan penjelasan dan bagaimana sistem
kerja yang selama ini dilakukan dan tibalah di Job Placement Board sebuah alat
seperti layaknya papan tulis tetapi menggunakan teknologi yang berfungsi untuk
menampilkan lowongan kerja mana saja yang ingin dipilih oleh pekerja baru
tersebut. Kemudian Barry dan temannya pun ikut memilih pekerjaan yang terdiri
dari berbagai bidang diantaranya yaitu krelman, penabur, pengaduk dan pembersih
toilet.
Ada satu hal yang membuat Barry merasa
tidak nyaman untuk bekerja karena sistem yang diterapkan yaitu jika dia memilih
satu pekerjaan maka itu akan berlaku seumur hidup dan harus bekerja setiap
harinya sehingga tidak mendapatkan haknya untuk berlibur. Hal itu sentak
membuat Barry jenuh dan merasa ragu untuk bekerja, Barry yang memiliki jiwa
pemberontak inipun berniat untuk tidak bekerja karena sistem kerja yang harus
dilakukannya. Kemudian saat dia pergi dari tempat Job Placement Board pada saat
itu juga dia bertemu dengan lebah yang bekerja sebagai joki dengan kerjanya
yang mengambil nectar pada bunga-bunga yang terdapat di luar sarang, para joki
itu terlihat sangat gagah berani dengan bentuk badan yang besar dan memakai
seragam yang sama dengan pekerja joki lainnya serta banyak membuat lebah wanita
jatuh cinta padanya. Dari situlah terjadi percakapan antara Barry dengan
temannya dan Barry pun menceritakan keinginannya serta mengambil keputusan
untuk menjadi joki.
Setelah diterima untuk bekerja sebagai
joki maka Barry pun siap untuk terbang dengan anggota joki lainnya untuk melakukan
pekerjaannya mengambil madu yang terdapat pada bunga –bunga yang berada di luar
sarangnya. Saat melihat dunia luar terutama pada perkotaan Barry merasa
terkagum-kagum dengan keindahannya, saat sedang asik terbang Barry dan temannya
melihat ada bunga yang bergerak kemudian mendekatinya tapi ternyata itu adalah
sebuah bola yang berwarna kuning cerah yang disangkanya adalah bunga,
karena Barry hinggap dibola tersebut
seketika itu juga manusia datang mengambil bola tersebut untuk bermain,
sehingga membuat Barry sulit untuk melepaskan tubuhnya yang tersangkut dan pada
saat itu juga Barry berpisah dengan anggota joki lainnya sehingga dia terlempar
jauh sampai pada perkotaan dimana menurutnya banyak manusia kejam dan Barry
merasa seakan kehidupannya terancam, tetapi beruntunglah Barry bertemu dengan
seorang wanita bernama Vanessa yang pekerjaan sehari-harinya menjaga toko
bunga, Vanessa berhasil menolong Barry dari temannya yang ingin membunuh seekor
lebah yang tidak lain adalah Barry.
Setelah kejadian tersebut barulah
Barry merasa tidak semua manusia di bumi kejam tetapi masih ada wanita yang
baik hati demi menolong seekor lebah,pada saat itulah Barry berniat untuk
mengucapkan terimakasih kepada Vanessa akan tetapi dia merasa ragu karena di
dalam peraturan lebah melarang untuk berbicara dengan manusia, setalah berpikir
panjang maka Barry memberanikan diri untuk berbicara dengan Vanessa untuk
mengucapkan terimakasih, seketika itu juga Vanessa sangat terkejut melihat ada
seekor lebah bisa bicara seperti halnya manusia, dan dari kejadian tersebut
akhirnya Vanessa dan Barry berteman dan asik berbicara bahkan Vanessa mengajak
Barry untuk jalan-jalan ke supermarket. Disela-sela mereka sedang asik
berbincang Barry terkejut melihat banyak produk madu yang dijual manusia,
mereka telah mencuri madu-madu yang telah di produksi setiap harinya oleh para
lebah disarangnya.
Honey
Farm, perusahaan yang memproduksi madu ini pun diselidiki. Ternyata mereka
memproduksi madu dengan cara yang tidak berprikelebahan dengan cara mengurung
lebah-lebah tersebut pada suatu tempat tertutup. Barry pun kemudian membawa
Honey Farm ke meja hijau dan Barry sendiri lah yang menjadi pengacara para
lebah dan dibantu oleh Vanessa. Pada akhirnya Barry lah yang berhasil
memenangkan kasus tersebut dan akhirnya semua produk yang berbahan madu
dikembalikan kepada para lebah sehingga membuat persediaan madu menjadi
melimpah. tidak ada lagi produksi madu oleh manusia. Namun ternyata semua tidak
seperti yang diharapkan. Tersedianya madu yang sangat banyak menjadikan para
lebah tidak lagi melakukan aktivitasnya memproduksi madu. Akibatnya tidak ada
pula yang membantu penyerbukan. Alhasil semua bunga dan tumbuh-tumbuhan lainnya
layu seakan mati.
Kemudian
Barry menyadari bahwa akan lebih baik jika para lebah memprodusi madu kembali
karena akan membantu proses penyerbukan bagi bunga sehingga dapat terus tumbuh
dan tidak layu lagi. Jadi Barry pun mau tidak mau harus bekerja kembali karena
sudah menjadi tuntutan dalam kelangsungan hidup dan lainnya.
Teori Karl Marx
mengenai kapitalisme dalam kartu Bee Movie
Dalam kisah ini Barry adalah seekor
lebah yang menentang sistem kapitalis dan memihak kepada komunis, kemudian para
lebah ini adalah pekerja (proletariat) dan manusia (borjuis)., sama halnya
dengan pemikiran Karl Marx yang menentang sistem kapitalisme. Dua
tipe utama yang menjadi perhatian Marx adalah proletariat dan kapitalis.
Proletariat adalah para pekerja yang menjual kerja mereka dan tidak memiliki
alat-alat produksi sendiri. Proletariat tidak memiliki alat produksi sehingga bergantung
sepenuhnya pada upah untuk bertahan hidup. Hal inilah yang membuat proletariat
tergantung pada orang yang memberi upah. Jadi pada intinya borjuis adalah
pemilik modal yang mempunyai kekuasaan Sehingga Marx beranggapan
bahwa dunia berjalan dengan sistem borjuasi yang diatur oleh ideology dominan (kapitalis)
jadi hanya yang memiliki kekuatan produksilah yang dapat mengontrol kekuasaan
ekonomi & politik melalui adanya kesadaran palsu, proletariat
bertindak hanya untuk upah saja dan secara sistematis para pekerja pun tanpa
sadar bahwa sebenarnya mereka tertindas oleh sistem tersebut (produksi). Hal
inilah yang menjadi alasan Marx untuk menentang sistem kapitalisme karena tidak
adil.
Ada satu hal yang
membuat Barry merasa tidak nyaman untuk bekerja karena sistem yang diterapkan
yaitu jika dia memilih satu pekerjaan maka itu akan berlaku seumur hidup dan
harus bekerja setiap harinya sehingga tidak mendapatkan haknya untuk berlibur. Dalam
sistem kerja yang dilakukan oleh para lebah juga menggambarkan bahwa kejamnya
sistem kapitalis yang terus-menerus mengeksploitasi semua tenaga yang
dibutuhkan dalam kegiatan produksi dengan harga yang murah sehingga kaum
borjuislah yang banyak diuntungkan dan kaum proletariat yang dirugikan. Di dalam kapitalisme terdapat
konflik kepentingan yang melekat antara orang yang memberi upah para buruh dan
para buruh yang kerja mereka diubah kembali menjadi nilai surplus. Konflik
inilah yang membentuk kelas-kelas. Hal ini membawa kita pada konsep sentral Marx tentang nilai surplus,
nilai surplus didefinisikan sebagai perbedaan antara nilai produk ketika dijual
dan nilai-nilai elemen-elemen yang digunakan untuk membuat produk tersebut (
termasuk kerja para pekerja).
Ketika Barry berpisah
dengan anggota joki lainnya sehingga dia terlempar jauh sampai pada perkotaan
dimana menurutnya banyak manusia kejam dan Barry merasa seakan kehidupannya
terancam, hal ini menggambarkan bahwa lokasi pusat industry biasanya terletak
di wilayah perkotaan karena dianggap lebih strategis. Banyak orang beranggapan
bahwa kehidupan di kota memanglah kejam karena banyaknya kesadaran palsu yang
diciptakan oleh kaum borjuis serta merekalah yang mempunyai kekuasaan terhadap
berjalannya kegiatan produksi.
Kemudian Barry bertemu dengan seorang
wanita bernama Vanessa dialah yang menolong Barry saat ingin dibunuh oleh
rekannya yang sesama manusia. Dalam peraturan para lebah dilarang untuk
berbicara kepada manusia tetapi Barry melanggar peraturan tersebut dengan
berbicara kepada Vanessa. Saat mereka asik berbincang dan Vanessa mengajak
Barry untuk jalan-jalan ke supermarket. Disela-sela mereka sedang asik
berbincang Barry terkejut melihat banyak produk madu yang dijual manusia,
mereka telah mencuri madu-madu yang telah di produksi setiap harinya oleh para
lebah disarangnya. Hal ini menggambarkan bahwa semakin banyaknya kaum
proletariat yang ditindas terlalu lama maka mereka akan semakin sadar untuk
memperjuangkan hak nya untuk mendapatkan cuti atau libur karena mereka didorong
oleh rasa kejenuhan yang ada dalam peraturan sistem kerja tersebut.
Honey Farm, perusahaan yang
memproduksi madu ini pun diselidiki. Ternyata mereka memproduksi madu dengan
cara yang tidak berprikelebahan dengan cara mengurung lebah-lebah tersebut pada
suatu tempat tertutup. Barry pun kemudian membawa Honey Farm ke meja hijau dan
Barry sendiri lah yang menjadi pengacara serta dihadiri oleh para lebah-lebah
lainnya. Hal ini menggambarkan bahwa semakin lama para pekerja (proletariat)
ditindas maka mereka akan semakin memberontak, karena banyaknya kaum
proletariat yang ditindas habis-habisan dan dieksploitasi seluruh tenaganya
tanpa mendapatkan hak untuk libur, pemberontakan yang terjadi bisa saja dengan
cara unjuk rasa atau demo yang dilakukan oleh para pekerja yang ingin
mendapatkan halnya untuk libur serta meminta tambahan upah. Marx memprediksikan suatu rangkaian
ledakan dan depresi yang disebabkan oleh produksi yang berlebihan oleh
kapitalis dan pemecatan para pekerja demi meningkatkan keuntungan mereka.
Sedangkan pada level politis, Marx memprediksikan peningkatan ketidakmampuan
suatu masyarakat sipil untuk mendiskusikan dan menyelesaikan
persoalan-persoalan sosial.
Pada akhirnya Barry lah yang berhasil
memenangkan kasus tersebut dan akhirnya semua produk yang mengandung bahan madu
dikembalikan kepada para lebah sehingga membuat persediaan madu menjadi
melimpah. tidak ada lagi produksi madu oleh manusia. Hal ini juga menggambarkan
bahwa setelah kaum pekerja (ploretariat) berhasil menyingkirkan kaum borjuis,
maka yang akan terjadi adalah melemahnya kekuatan borjuis untuk kembali
menguasai ploretariat sehingga dalam kondisi ini kaum proletariatlah yang
berkuasa dan bebas untuk berlibur tidak bekerja lagi karena persediaan barang
yang masih melimpah sehingga menyebabkan kegiatan produksi terputus. Perubahan
yang terjadi dalam basis ekonomi akan menimbulkan perubahan sikap seseorang
baik dari tindakan, kebudayaan dan lain-lain akan berdampak pada suprastruktur
jadi realitaslah yang menentukan kehidupan manusia. Dengan berubahnya
suprastuktur maka basis ekonomi juga berubah. Misalnya borjuis yang tadinya
mempunyai kekuasaan penuh maka akan tersingkirkan oleh proletariat yang tertindas.
Namun
ternyata semua tidak seperti yang diharapkan. Tersedianya madu yang sangat
banyak menjadikan para lebah tidak lagi melakukan aktivitasnya memproduksi
madu. Akibatnya tidak ada pula yang membantu penyerbukan. Alhasil semua bunga dan
tumbuh-tumbuhan lainnya layu seakan mati. Hal ini menggambarkan bahwa setelah
proletariat menang dari kaum borjuasi maka akan ada kondisi dimana tenaga
manusia tidak lagi dibutuhkan serta hilangnya kreativitas manusia untuk
bekerja, alhasil mereka tidak memperoleh upah seperti biasanya karena sistem
produksi telah terputus dan mereka sendirilah yang mengingginkan hal tersebut.
Sehingga hal ini membuat mereka menyadari bahwa mereka lebih baik bekerja
kembali untuk mendapatkan upah demi memenuhi kebutuhan hidup yang semakin hari
semakin banyak, mereka berpikir bahwa jika mereka tidak mempunyai uang
bagaimana mereka bisa memenuhi kebutuhan hidupnya untuk bertahan hidup.
Sehingga pada akhirnya mau tidak mau mereka harus kembali dan tunduk kepada sistem
kapitalisme. Inti seluruh teori Marx adalah proposisi bahwa kelangsungan hidup
manusia serta pemenuhan kebutuhannya bergantung pada kegiatan produktif dimana
secara aktif orang terlibat dalam mengubah lingkungan alamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar