Indikator
Keberhasilan Pendidikan Karakter
Keberhasilan program pendidikan
karakter dapat diketahui melalui pencapaian beberapa indicator berikut:
1.
Mengamalkan ajaran agama yang dianut
sesuai dengan tahap perkembangan remaja.
2.
Memahami kekurangan dan kelebihan diri
sendiri.
3.
Menunjukan sikap percaya diri.
4.
Memahami aturan-aturan social yang
berlaku dalam lingkungan yang lebih luas.
5.
Menghargai keberagaman agama, budaya,
suku, ras, dan golongan social ekonomi dalam lingkungan nasional.
6.
Mencari dan menerapkan informasi dari
lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif.
7.
Menunjukan kemampuan berpikir logis,
kritis, kreatif, dan inovatif.
8.
Menunjukan kemampuan belajar secara
mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
9.
Menunjukan kemampuan menganalisis dan
memecahkan masalah daalm kehidupan sehari-hari.
10. Mendeskripsikan
gejala alam dan sosial.
11. Memanfaatkan
lingkungan secara bertanggung jawab.
12. Menerapkan
nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
demi terwujudnya persatuan dalam Negara kesatuan Republik Indonesia.
13. Menghargai
karya seni dan budaya nasional.
14. Menghargai
tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya.
15. Menerapkan
hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik.
16. Berkomunikasi
dan berinteraksi secara efektif dan santun.
17. Memahami
hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat; menghargai
adanya perbedaan pendapat.
18. Menunjukan
kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana.
19. Menunjukan
keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris sederhana.
20. Menguasai
pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah.
21. Memiliki
jiwa kewirausahaan.
Pada tatanan sekolah, criteria pencapaian
pendidikan karakter adalah terbentuknya budaya sekolah, yaitu perilaku,
tradisi, kebiasaan keseharian, dan symbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua
warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah harus berlandaskan nilai-nilai
tersebut.[1]
Indicator ini bisa menjadi parameter sukses atau tidaknya lembaga sekolah dalam
penyelenggaran pendidikan karakter. Jika sudah sukses bisa dikembangkan secara
dinamis. Sedangkan jika belum maka dicari factor penyebabnya, ditemukan
solusinya, diterapkan, dan dilihat hasilnya nanti. Tentu, semua itu harus
dilakukan secara cermat, selektif, dan konsisten dalam menjalankan program dan
evaluasi.
Sumber : Jamal Ma’mur Asmani. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan
Karakter di Sekolah. Yogyakarta: DIVA Press. Hal. 54.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar