Minggu, 25 Desember 2016

Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter



Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter

            Keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui melalui pencapaian beberapa indicator berikut:
1.      Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja.
2.      Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
3.      Menunjukan sikap percaya diri.
4.      Memahami aturan-aturan social yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas.
5.      Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan social ekonomi dalam lingkungan nasional.
6.      Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif.
7.      Menunjukan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif.
8.      Menunjukan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
9.      Menunjukan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah daalm kehidupan sehari-hari.
10.  Mendeskripsikan gejala alam dan sosial.
11.  Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.
12.  Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara kesatuan Republik Indonesia.
13.  Menghargai karya seni dan budaya nasional.
14.  Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya.
15.  Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik.
16.  Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun.
17.  Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat; menghargai adanya perbedaan pendapat.
18.  Menunjukan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana.
19.  Menunjukan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana.
20.  Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah.
21.  Memiliki jiwa kewirausahaan.
            Pada tatanan sekolah, criteria pencapaian pendidikan karakter adalah terbentuknya budaya sekolah, yaitu perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan symbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah harus berlandaskan nilai-nilai tersebut.[1] Indicator ini bisa menjadi parameter sukses atau tidaknya lembaga sekolah dalam penyelenggaran pendidikan karakter. Jika sudah sukses bisa dikembangkan secara dinamis. Sedangkan jika belum maka dicari factor penyebabnya, ditemukan solusinya, diterapkan, dan dilihat hasilnya nanti. Tentu, semua itu harus dilakukan secara cermat, selektif, dan konsisten dalam menjalankan program dan evaluasi.


Sumber : Jamal Ma’mur Asmani. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: DIVA Press. Hal. 54.



[1] Kemendiknas, Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama (Jakarta: 2010).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar