Senin, 26 Desember 2016

Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Filsafat Pendidikan Islam



Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Filsafat Pendidikan Islam

            Pertama, membantu merumuskan masalah-masalah pendidikan dan sekaligus memberikan cara untuk mengatasinya. Berdasarkan cara kerjanya yang sistematik, radikal, universal, mendalam, spekulatif dan rasional, filsafat pendidikan dapat menunjukan alternatif-alternatif pemecahan permasalahan pendidikan, seperti masalah rendahnya mutu pendidikan, tidak efektifnya proses belajar mengajar, tidak tercapainya tujuan pendidikan, rendahnya mutu tenaga pendidikan, dan lain sebagainya.
            Kedua, memberikan informasi komprehensif, mendalam, dan sistematik tentang hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan dan mendesain konsep pendidikan, seperti informasi tentang manusia dengan berbagai potensi, bakat dan minat yang dimilikinya; tentang alam jagat raya dengan berbagai macam ragam, sifat dan karakternya; tentang ilmu pengetahuan tentang sumber (ontologi), metodologi (epistemologi), dan pengunaannya (aksiologi)nya, tentang akhlak (etika) dengan berbagai macam dan proses menanamkannya dalam diri manusia, tentang masyarakat dengan berbagai stratifikasinya, tentang nilai-nilai budaya dan lain sebagainya. Informasi tentang berbagai hal yang dikaji dalam filsafat tersebut selanjutnya digunakan dalam merumuskan visi, misi, tujuan, kurikulum, proses belajar mengajar, dan berbagai komponen pendidikan lainnya.
            Ketiga, memberikan dorongan bagi dilakukannya aktivitas pendidikan yang disebabkan karena memiliki pengetahuan tentang sesuatu yang sistematik, mendalam, dan komprehensif tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan pendidikan.
            Keempat, memberikan informasi tentang proses pendidikan, termasuk pendidikan Islam, tentang bermutu atau tidaknya pendidikan tersebut, atau tercapai tidaknya tujuan pendidikan yang ditetapkan, serta berbagai kelemahan lainnya. Dengan bantuan filsafat pendidikan akan dapat diketahui letak kelemahan pendidikan tersebut, dan sekaligus memberikan alternative-alternatif perbaikan  dan pengembangan.
            Dengan memerhatikan tujuan dan manfaat filsafat pendidikan tersebut di atas, maka filsafat pendidikan (termasuk pendidikan Islam) memiliki beberpa fungsi sebagai berikut. Pertama, fungsi spekulatif, yaitu berusaha untuk mengerti keseluruhan persoalan pendidikan dan mencoba merumuskannya dalam satu gambaran pokok sebagai pelengkap bagi data-data yang telah ada dari segi ilmiah. Kedua, fungsi normatif, yaitu menentukan arah dan maksud pendidikan. Hal yang demikian terlihat dari adanya rumusan visi, misi, dan tujuan pendidikan, yakni keadaan manusia atau masyarakat yang diinginkan oleh bantuan filsafat pendidikan. Ketiga, fungsi kritik, yaitu memberikan dasar bagi pengertian kritis dan rasional dalam mempertimbangkan dan menafsirkan data-data ilmiah. Misalnya, data pengukuran analisis evaluasi kepribadian maupun prestasi, cara menetapkan klasifikasi prestasi secara tepat dengan data-data yang objektif, dan menetapkan asumsi-asumsi berikut hipotesisnya yang lebih masuk akal. Keempat, fungsi teoritis, yakni memberikan prinsip-prinsip umum bagi suatu kegiatan praktik dalam dunia pendidikan.[1]

Sumber Buku : Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA. 2012. Pemikiran Pendidikan Islam & Barat. Jakarta: Rajawali Pers. Hlm. 38.


[1] Lihat John S. Brubacher, Modern Philosophies of Education, (New Delhi: McGraw Hill, 1978), hlm. 313-325.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar