Senin, 26 Desember 2016

Pendidikan Karakter secara Terpadu Melaui Managemen Sekolah



Pendidikan Karakter secara Terpadu Melaui Managemen Sekolah

            Siregar menyatakan bahwa managemen adalah proses yang membeda-bedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pelaksanaan, dan pengendalian. Semua itu dilakukan dengan memanfaatkan ilmu dan seni agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Managemen juga dapat didefinisikan sebagai sekumpulan orang yang memiliki tujuan bersama dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
            Dalam managemen, terkandung pengertian pemanfaatan sumber daya untuk tercapainya tujuan. Sumber daya adalah unsur-unsur dalam managemen, yaitu manusia (man), bahan (materials), mesin atau peralatan (machines), metode atau cara kerja (methods), modal uang (money), dan informasi (information). Sumberdaya bersifat terbatas sehingga tugas manager harus mengelola keterbatasan sumber daya secara efisien dan efektif agar tujuan tercapai.
            Proses managemen adalah proses yang berlangsung terus-menerus, yang dimulai dari membuat perencanaan dan pembuatan keputusan (planning); pengorganisasikan (organizing); menerapkan kepemimpinan untuk menggerakkan sumber daya (actuating); hingga melaksanakan pengendalian (controlling).
            Proses tersebut sering disebut dengan konsep POAC (Planning-Organizing-Actualing-Controlling), yang berasal dari Barat. Hal ini berbeda dengan pendekatan yang dimiliki Jepang, yang dikenal dengan pendekatan PDCA (Plan-Do-Check-Action). Dalam konteks dunia pendidikan, yang dimaksudkan dengan managemen pendidikan adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan dalam upaya untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan itu sendiri.
            Berdasarkan uraian sebelumnya, keterkaitan antara nilai-nilai perilaku dengan komponen-komponen moral karakter (knowing, feeling, dan action) terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesame, lingkungan, kebangsaan, dan internasional membentuk suatu karakter manusia yang unggul (baik). Penyelenggaraan pendidikan karakter memerlukan pengelolaan yang memadai. Pengelolaan yang dimaksudkan berupa pembentukan karakter dalam pendidikan yang direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan secara memadai.
            Sebagai suatu system pendidikan, dalam pendidikan karakter juga terdiri atas unsur-unsur pendidikan, yang selanjutnya akan dikelola melalui bidang-bidang perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Unsure-unsur pendidikan karakter yang akan direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan tersebut antara lain meliputi nilai-nilai karakter kompetensi kelulusan, muatab kurikulum nilai-nilai karakter, nilai-nilai karakter dalam pembelajaran, nilai-nilai pendidik dan tenaga kependidikan, serta nilai-nilai karakter pembinaan peserta didik.[1] Menegemen yang diterapkan dalam pendidikan karakter harus bersifat partisipatif, demokratis, elaboratif, dan eksploratif sehingga semua pihak merasakan kemajuan secara signifikan.


Sumber : Jamal Ma’mur Asmani. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: DIVA Press. Hal. 60.



[1] Ibid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar