Pilar Pendidikan
Karakter
Menurut
Suparlan, para penggiat pendidikan karakter mencoba melukiskan pilar-pilar
penting dalam pendidikan karakter. Pendidikan karakter meliputi 9 (Sembilan)
pilar yang saling kait mengait. Berikut adalah kesembilan pilar tersebut:
1. Responsibility (tanggung jawab).
2. Respect
(rasa hormat).
3. Fairness (keadilan).
4. Courage (keberanian).
5. Honesty (kejujuran).
6. Citizenship (kewarganegaraan).
7. Self-discipline (disiplin diri).
8. Caring (peduli).
9. Perseverance
(ketekunan).
Dalam
9 pilar tersebut dijelaskan bahwa nilai-nilai dasar kemanusiaan yang harus
dikembangkan melalui pendidikan bervariasi antara lima sampai sepuluh aspek.
Selain itu, pendidikan karakter memang harus dimulai dibangun dirumah (home), dan dikembangkan di lembaga
pendidikan sekolah (school), bahka
diterapkan secara nyata di dalam masyarakat (community), dan bahkan termasuk di dalamnya adalah dunia usaha dan
dunia industry (business).
Suyanto
juga menyebutkan Sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur
universal manusia, yang kelihatan sedikit berbeda dengan Sembilan karakter
pilar yang telah disebutkan sebelumnya. Sembilan pilar kaarkter itu adalah
sebagai berikut :
1. Cinta Tuhan dan segenap
Ciptaan-Nya.
2. Kemandirian dan tanggung jawab.
3. Kejujuran atau amanah.
4. Hormat dan santun.
5. Dermawan, suka tolong-menolong,
dan gotong royong atau kerja sama.
6. Percaya diri dan pekerja keras.
7. Kepemimpinan dan keadilan.
8. Baik dan rendah hati.
9. Toleransi, kedamaian, dan
kesatuan.
Jumlah
dan jenis pilar yang dipilih tentu akan dapat berbeda antara satu daerah atau
sekolah yang satu dengan yang lain, tergantung pada kepentingan dan kondisinya
masing-masing. Sebagai contoh, pilar toleransi, kedamaian, dan kesatuan menjadi
sangat penting untuk lebih ditonjolkan karena kemajemukan bangsa dan Negara.
Perbedaan jumlah dan jenis pilar karakter tersebut juga dapat terjadi karena
pandangan dan pemahaman yang berbeda terhadap pilar-pilar tersebut. Sebagai
contoh, pilar cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya tidak ditonjolkan karena ada
pandangan dan pemahaman bahwa pilar tersebut telah tercermin ke dalam
pilar-pilar yang lainnya.
Itulah
sebabnya, ada sekolah yang memilih enam pilar yang akan menjadi penekanan dalam
pelaksanaan pendidikannya, SD Westwood menekankan pentingnya enam pilar
karakter yang akan dikembangkan. Berikut keenam pilar tersebut:
1. Trustworthiness (rasa percaya diri).
2. Respect
(rasa hormat).
3. Responsibility (rasa tanggung jawab).
4. Caring (rasa kepedulian).
5. Citizenship (rasa kebangsaan).
6. Fairness (rasa keadilan).
Pilar
karakter manakah yang harus dikembangkan di Indonesia? Sesungguhnya, semua
pilar karakter tersebut memang harus dikembangkan secara holistik melalui
system pendidikan nasional di negeri ini. Namun, secara spesifik memang juga
ada pilar-pilar yang perlu memperoleh penekanan. Sebagai contoh, pilar karakter
kejujuran (honesty) sudah pasti
haruslah mendapatkan penekanan di negeri ini masih banyak tindak KKN dan
korupsi. Demikian juga dengan pilar keadilan (fairness), yang harus lebih memperoleh penekanan karena kanyataan di
lapangan menunjukan adanya ketidakadilan.
Untuk yujuan khusus, misalnya
membangkitkan semangat bagi para olahragawan yang akan bertanding ditingkat
internasional, maka pilar percaya diri (trustworthiness)
dan keberanian (courage) juga harus
mendapatkan penekanan tersendiri. Akhirnya, dengan pendidikan yang dapat
meningkatkan semua potensi kecerdasan anak-anak bangsa, dan dilandasi dengan
pendidikan karakternya, diharapkan anak-anak bangsa akan memiliki daya saing
yang tinggi untuk hidup damai dan sejahtera, serta sejajar dengan bangsa-bangsa
lain di dunia yang semakin maju dan beradab.[1]
Sumber : Jamal Ma’mur Asmani. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan
Karakter di Sekolah. Yogyakarta: DIVA Press. Hal. 49.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar