Minggu, 25 Desember 2016

Ciri-ciri Pemikiran Filsafat



Ciri-ciri Pemikiran Filsafat
            Menurut Clarence I.Lewis seorang ahli logika mengatakan bahwa filsafat itu sesungguhnya suatu proses refleksi dari bekerjanya akal.[1] Sedangkan sisi yang terkandung dalam proses refleksi adalah berbagai kegiatan/ problema kehidupan manusia. Tidak semua kegiatan atau berbagai problema kehidupan tersebut dikatakan sampai pada derajat pemikiran filsafat, tetapi dalam kegiatan atau problem yang terdapat beberapa ciri yang dapat mencapai derajat pemikiran filsafat adalah sebagai berikut.
1.      Sangat umum atau universal
Pemikiran filsafat mempunyai kecenderungan sangat umum, dan tingkat keumumannya sangat tinggi[2] (the question tend to be very of general problem of the highest degree of generality), karena pemikiran filsafat tidak bersangkutan dengan objek-objek khusus, akan tetapi bersangkutan dengan konsep-konsep yang sifatnya umum, misalnya tentang manusia, tentang keadilan, tentang kebebasan, dan lainnya.
2.      Tidak faktual
Kata lain tidak factual adalah spekulatif, yang artinya filsafat membuat dugaan-dugaan yang masuk akal mengenai suatu dengan tidak berdasarkan pada bukti. Hal ini sebagai suatu hal yang melampaui tapal batas dari fakta-fakta pengetahuan ilmiah. Jawaban yang didapat dari dugaan-dugaan tersebut sifatnya juga spekulatif. Hal ini bukan berarti pemikiran filsafat tidak ilmiah, akan tetapi pemikiran filsafat tidak termasuk dalam lingkup kewenangan ilmu khusus.
3.      Bersangkutan dengan nilai
C.J Ducasse mengatakan bahwa filsafat merupakan usaha untuk mencari pengetahuan, berupa fakta-fakta, yang disebut penilaian. Yang dibicarakan dalam penilaian adalah tentang yang baik dan buruk, yang susila dan asusila dan akhirnya filsafat sebagai suatu usaha untuk mempertahankan nilai. Maka selanjutnya, dibentuklah sistem nilai, sehingga lahirlah apa yang disebutnya sebagai nilai sosial, nilai keagamaan, nilai budaya, dan lainnya. Selanjutnya, Ducasse menyatakan bahwa tugas filsafat dewasa ini memberikan patokan-patokan dan membicarakan persoalan-persoalan moral yang disajikan kepada manusia oleh lingkungan sosialnya.[3]
4.      Berkaitan dengan arti
Di atas telah dikemukakan bahwa nilai selalu dipertahankan dan dicari. Sesuatu yang bernilai tentu di dalamnya penuh dengan arti. Agar para filosof dalam mengungkapkan ide-idenya sarat dengan arti, para filosof harus dapat menciptakan kalimat-kalimat yang logis dan bhasa yang tepat (ilmiah), semua itu berguna untuk menghindari adanya kesalahan/ sesat pikir (fallacy).
5.      Implikatif
Pemikiran filsafat yang baik dan terpilih selalu mengandung implikasi (akibat logis). Dari implikasi akan mampu melahirkan pemikiran baru sehingga akan tejadi proses pemikiran yang dinamis: dari tesis ke anti tesis kemudian sintesis, dan seterusnya … sehingga tiada habis-habisnya. Pola pemikiran yang implikatif (dialektis) akan dapat menyuburkan intelektual.


Sumber : Asmoro Achmadi. (2009). Filsafat Umum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Hlm. 9.


[1] C.I.Lewis, dalam Mind and the World-Order: Outline of a Theory of Knowledge: 1929, hal ini telah menjadi metode reflektif, yaitu merumuskan tugas apa yang dari permulaan merupakan kreasi dan milik manusia sendiri. Sifat dasar metode refleksi ialah empiris, analitis, dan juga rasional dalam hal bahwa ia mengakui pengalaman sebagai bahan filsafat. Lihat The Liang Gie, op.cit., hlm. 26.
[2] Herbert Spencer juga mengatakan bahwa filsafat masih tepat untuk dipertahankan sebagai nama bagi pengetahuan mengenai generalitasbyang tingkatnya paling tinggi. Ini secara diam0diam dikuatkan oleh tercakupnya Tuhan, alam, dan manusia dalam lingkupnya. Lihat The Liang Gie, op.cit., hlm. 10.
[3] Curt John Ducasse dalam bukunya, Philosophy as a Science (1941), sebagaimana dikutip The Liang Gie, op.cit., hlm. 11 dan 67, menyatakan: Kata “nilai” dalam etika tradisional diartikan sebagai baik dan buruk. Secara luas “nilai” adalah cita-cita dan cita-cita yang mutlak terkenal dalam filsafat: hal yang benar, hal yang baik, hal yang indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar