Virtualisasi Pendidikan
Pendidikan mengalami perubahan
realitas. Semula dari pendidikan yang bersifat riil atau empiris, menuju
pendidikan yang bersifat virtual. Perkembangan teknologi memaksa
penyelenggaraan pendidikan yang tidak hanya dilakukan di kelas, tetapi juga di
luar kelas, bahkan pendidikan tanpa ruang.
Sebagaimana
dipahami bahwa objek filsafat adalah bentuk-bentuk keberadaan yang memiliki
tingkatan, mulai dari benda mati sampai simbol. Tantang-tantangan yang muncul
pada hari ini adalah hadirnya objek filsafat yang berbeda dengan masa-masa
lalu.
Misalnya
dalam konsep kosmologi yang mengangkat benda mati sebagai objek berpikir, maka
akan didapati konsep-konsep alam semesta yang berubah. Penemuan tata surya baru
dalam ilmu astronomi, dugaan adanya makhluk asing dari tata surya yang berbeda,
serta luas alam semesta yang yang semakin membesar semua itu membawa pada
imajinasi-imajinasi terjauh tentang alam semesta. Adakah sebuah tempat yang
dijadikan sebagai kehidupan bagi makhluk lain kecuali kita yang mendiami bumi?
Dalam konsep ontology, yakni tentang
pencarian kenyataan yang hakiki, manusia akan dihadapkan pada kenyataan maya (virtual reality). Kenyataan inilah yang
disebut-sebut menggantikan kenyataan actual, yakni kenyataan yang dihadapi secara
inderawi. Dalam bahasa sehari-hari manusia bisa melihat kenyataan di mana saja
cukup dari bilik kamar yang sempit, yang di dalamnya terdapat jaringan
computer. Manusia bisa melihat belahan bumi mana pun, bahkan tempay-tempat
rahasia melalui teknologi satelit.
Dalam
konsep etika, munculnya teknologi bayi tabung, cloning, dan pengujian DNA. Itu
semua menantang filsafat untuk mendefiniskan kembali tentang asal-usul dan
nilai manusia. Teknologi telah memungkinkan “penciptaan” manusia melalui wadah
yang dinamakan dengan incubator. Dalam incubator itu, unsure-unsur kimiawi
kemanusiaan dilarutkan, dan segala hal yang mempengaruhinya dipantau sedemikian
rupa, samapi kemudian lahirnya seorang anak manusia. Ketika teknologi cloning
diarahkan kepada hewan, orang akan melihat tidak ada problem kelaziman atau
kesopanan. Akan tetapi, ketika teknologi cloning diarahkan kepada manusia, maka
nantinya anak tersebut akan mendapatkan kesulitan menjawab pertanyaan orang
tuanya siapa, kenapa dia harus disebut manusia ciptaan Tuhan dan bukan ciptaan
manusia, dan apa yang mesti dilakukan untuk mengantisipasi lahirya manusia
tanpa orang tua di masa yang akan datang. Masalah-masalah tersebut di masa
depan akan dipecahkan dengan sejumlah teori. Teori itulah yang akan bermanfaat
bagi perkembangan filsafat pada masa datang.
Sumber
Buku : Dr. Saifur Rohman, M.Hum, M.Si dan Agus Wibowo, M.Pd. 2016. Filsafat
Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hlm. 19.
QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
BalasHapus-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE
Come & Join Us!