Minggu, 25 Desember 2016

Filsafat Indonesia



Filsafat Indonesia

            Pandangan hidup dan system pemikiran bangsa Indonesia tidak sama dengan pandangan hidup dan sistem pemikiran bangsa di Negara lainnya. Seperti bangsa-bangsa di Negara Barat, dimana pandangan hidup dan system pemikirannya bersumber pada pemikiran filsafat Yunani, walaupun pemikiran filsafat Yunani ini telah dapat dibuktikan dengan keberhasilannya membangun peradaban manusia, tetapi pada akhirnya akan mengalami kepincangan hidup. Kepincangan tersebut dapat kita lihat bahwa manusia produk dari pemikiran Yunani hanya melahirkan manusia-manusia yang individualistis, yang di dalam dirinya terdapat sifat saling curiga, saling bermusuhan. Juga, dari pandangan bahwa di dalam pribadinya terdapat hal-hal yang selalu dipertentangkan dengan rasio (akal).
            Mengapa demikian, karena dari sifat individualisis dan materialistis yang akarnya dari pemikiran Yunani tidak terdapat warna yang Transendental atau yang Immanuent, tetapi pemikiran Yunani hanya diwarnai dengan warna mitologi dan rasio. Dengan demikian, pandangan hidup dan pemikiran yang diperuntukkan membangun peradaban manusia, akan melahirkan manusia-manusia yang egoistis, yaitu manusia yang memntingkan dirinya sendiri dan menganggap orang lain sebagai objek kepentingan diri sendiri.
            Demikian juga halnya dengan pandangan hidup yang mengacu pada materialisme, dimana di dalamnya mengandung bibit keserakahan, kemurkaan, dan menganggap orang lain sebagai objek keuntungan material, yang pada akhirnya akan melahirkan manusia-manusia yang tidak bermoral atau jauh dari nilai-nilai moral.
            Jadi, suatu pandangan hidup atau pemikiran (paham kehidupan) yang berasaskan individualism akan melahirkan manusia-manusia yang berpola “dangkal” dalam lingkup pergaulan sosial. Sementara itu, pandangan hidup yang berasaskan materialisme akan melahirkan manusia-manusia yang berpola pada penyimpangan nilai-nilai moral dalam lingkup sosial.

Sumber : Asmoro Achmadi. (2009). Filsafat Umum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Hlm. 106.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar